Ini Alasannya Kenapa Hindu di Bali Menyembah Pohon

Pulau Bali merupakan pulau yang mayoritas penduduknya beragama Hindu. Agama Hindu Bali dan keberagaman tradisinya sudah menjadi roh pulau dewata ini. Selain itu, tradisinya juga banyak mengajarkan umatnya untuk berperilaku.

Dari beberapa sumber sejarah, kepercayaan Hindu masuk ke Indonesia untuk pertama kalinya sekitar abad ke-15 SM. Tetapi sebagian besar warisan Bali berkembang pada saat kerajaan Majapahit berkuasa dibawah pemerintahan Hayam Wuruk. Pada saat itu kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan dengan daerah kekuasaan selain pulau Bali, yaitu Semenanjung Malaya selatan, Kalimantan, Sumatra dan daerah lainnya. Pada zaman itu, dilahirkan mahakarya kesusastraan Hindu Jawa dan artistik yang sampai sekarang dijadikan dasar seni Bali. Seperti yang kita semua ketahui, Bali dikenal sebagai tujuan destinasi wisata dunia mulai dari alam, budaya, dan tradisinya. Sangat banyak pengaruh-pengaruh asing yang masuk ke pulau ini, namun demikian dengan dibentengi iman dan kepercayaan ajaran-ajaran Hindu, masyarakat Hindu Bali mampu memfilter budaya-budaya asing tersebut dengan baik.

Hindu Bali Memuja Batu atau Pohon Besar, Apakah Benar? Mari Kita Mengulasnya!

hindu bali

Saat mengunjungi pulau Bali, selain pura Anda akan menemukan banyak batu besar dan pohon besar yang dibaluti dengan kain. Biasanya umat Hindu Bali sering mempersembahkan sesajen di tempat tersebut.

Dari hal tersebut sering timbul pertanyaan, kenapa agama Hindu menyembah batu? Kenapa agama Hindu menyembah pohon? dan ketika muncul pertanyaan seperti itu, solusi yang tepat adalah menjelaskan hal yang sebenarnya agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Pohon dan batu besar dibaluti dengan kain serta diberi sesajen, secara kepercayaan, umat Hindu Bali meyakini tempat tersebut merupakan tempat tinggal makhluk yang tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Di sisi lain, hal tersebut adalah cara umat Hindu Bali memuliakan alam dan menjaga alam karena alam sudah memberikan manusia air, udara, dan makanan. Alam adalah sumber kehidupan semua mahluk di Bumi. Kita wajib menjaga dan melestarikannya. Dengan tradisi membalut pohon besar dan batu besar dengan kain, bahkan memberikannya sesajen, manusia tidak akan bebas menebang pohon sembarangan dan merusak alam. Dengan tradisi ini diharapkan alam bisa tetap terjaga.

Mengenal Aktivitas/Tradisi Keseharian Umat Hindu di Bali

Pada setiap daerah di Indonesia pasti memiliki suatu aktivitas yang sudah menjadi tradisi. Masyarakat dari masing-masing daerah tersebut juga memiliki aktivitas yang menjadi tradisi keagamaan setiap hari. Selain memohon perlindungan dan berkah, hal ini juga tidak terlepas bertujuan sebagai wujud puji syukur dan rasa terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkah yang telah dianugerahi kepada kita semua. Berikut ini adalah beberapa contoh tradisi keagamaan Hindu yang terdapat di pulau Bali.

Mesodan

Ketika mengunjungi rumah-rumah orang Bali, khususnya umat Hindu, maka kita akan menjumpai sebuah cangkir kecil berisi kopi dan jajanan pada sebuah wadah kecil yang dihaturkan di sanggah (tempat bersthana) setiap rumah. Hal ini lazim disebut mesodan.

Mesaiban

Pada saat masyarakat Hindu Bali selesai memasak, sebelum makan, umat Hindu akan memotong daun pisang dengan ukuran kecil, kemudian diberi nasi sukla (nasi yang baru selesai dimasak atau belum dimakan) secukupnya dan lauk sukla atau biasanya juga menggunakan sayur dan kacang. Setelah itu dihaturkan di setiap sanggah atau pelinggih dan pekarangan rumah. Hal ini bertujuan untuk mengucap rasa syukur atas berkah dan anugerah pangan yang telah diberikan Tuhan.

Mejejaitan

Mejejaitan adalah suatu aktivitas dimana umat Hindu Bali membuat sarana upacara untuk keperluan keagamaan. Bahannya terdiri dari slepan (daun kelapa tua), busung (daun kelapa muda), ental (sejenis daun mirip lontar), dan semat sebagai perekat yang dibuat dari bambu yang diiris kecil. Jenis-jenis jejaitan pun cukup beragam, yakni mulai jejaitan untuk sesajen upacara kecil hingga untuk sesajen upacara besar. Adapun aktivitas mejejaitan biasanya dilakukan oleh kaum perempuan.

Metanding

Metanding adalah aktivitas dimana umat Hindu Bali membuat atau mengatur sesajen untuk keperluan upacara. Pada aktivitas keseharian, umat Hindu Bali metanding atau membuat canang dengan jejaitan ceper atau daun pisang dan di atasnya ditambah berbagai bunga.

Mebanten

Aktivitas mebanten merupakan akivitas utama umat Hindu di Bali, dimana aktivitas ini dilakukan dengan meletakkan canang, rarapan, dan dupa lalu dipercikkan tirta (air suci) dan diayap sambil mengucapkan mantra. Canang dihaturkan di setiap pelinggih dan sanggah serta tempat-tempat tertentu.

Beberapa artikel menarik lainnya:

Apakah Anda menyukai artikelnya? Bagikan! 
All Comments (0)
No Comments
Hubungi kami
Hubungi kami